
Wamena, 03 November 2025 – Anggota DPRP Papua Pegunungan dari Daerah Pemilihan Nduga, Semianus Wandikbo, mendesak aparat keamanan untuk memberikan jaminan keselamatan bagi tim pencarian korban longsor di Distrik Dal dan Distrik Mebrok, Kabupaten Nduga. Permintaan ini disampaikan menyusul medan berat dan keberadaan sejumlah pos militer di sekitar lokasi bencana yang dinilai menghambat proses evakuasi.
Banjir dan longsor melanda Distrik Dal dan Distrik Mebrok pada Sabtu (1/11/2025) sekitar pukul 17.00 WIT. Sebanyak 23 warga dilaporkan meninggal dunia, sebagian besar masih tertimbun material longsor. Hingga kini, proses pencarian masih berlangsung dengan tantangan medan yang ekstrem.
Dalam kunjungannya ke Wamena pada Senin (3/11/2025), Semianus menyebut peristiwa ini sebagai musibah besar yang belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah tersebut.
“Dulu paling satu dua orang pernah jadi korban longsor, tapi kali ini 23 orang meninggal. Ini luar biasa,” ujar Semianus.
Ia menambahkan bahwa satu korban telah ditemukan di wilayah Yuguru, namun tujuh lainnya masih belum ditemukan. Tim pencarian dari Kuyawage telah disiapkan, namun perjalanan ke lokasi diperkirakan memakan waktu hingga tiga malam.
Semianus meminta Pangdam XVII/Cenderawasih, Kapolda Papua, dan Pangkoops untuk menjamin keamanan tim pencarian agar dapat masuk ke lokasi dan mengevakuasi jenazah korban.
Semianus juga menjelaskan bahwa banyak keluarga korban memilih mengungsi ke tempat aman. Beberapa di antaranya sempat terjebak longsor saat menyeberangi sungai besar dalam perjalanan kembali ke kampung halaman.
“Ini murni bencana alam. Kami hanya ingin jasad keluarga kami ditemukan dan dimakamkan dengan layak,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Distrik Geselema sekaligus tokoh masyarakat Yuguru, Lennanus Wandikmbo, menyatakan bahwa pihak keluarga besar korban akan melakukan pencarian secara mandiri. Ia menyebut longsor terjadi sekitar pukul 16.00 WIT dan menewaskan delapan orang di Yuguru serta 15 orang di Distrik Dal.
Namun, Lennanus mengaku khawatir terhadap situasi keamanan di sekitar lokasi karena terdapat sejumlah pos militer.
“Kami minta semua pihak, termasuk Bupati, Gubernur, Pangdam, dan Kapolda, agar bisa menjamin keamanan kami selama pencarian berlangsung,” ujarnya.
Tim keluarga korban dari Distrik Mebrok dijadwalkan berangkat ke lokasi pada Selasa (4/11/2025). Lennanus juga menjelaskan bahwa Distrik Mebrok merupakan pemekaran dari Distrik Geselema, sehingga banyak ASN dan warga lama yang kini kembali ke Yuguru untuk membantu pencarian.
Tidak ada komentar