Kegiatan yang berlangsung di Hotel Mahavira 1 ini dibuka oleh Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan, SDM, dan Pengembangan Otsus Provinsi Papua Tengah, Ukkas, S.Sos., M.KP dan dihadiri para OPD se-Provinsi Papua Tengah.
Bimtek ini bertujuan memperkuat pengelolaan arsip elektronik di wilayah Daerah Otonomi Baru (DOB), salahsatunya Provinsi Papua Tengah.
Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Pembinaan Kearsipan Daerah Timur II, Dwi Nurmaningsih, yang hadir sebagai narasumber.
Dwi mengungkapkan, beberapa kabupaten di Papua Tengah, seperti Mimika, Puncak Jaya, dan Intan Jaya, telah lebih dahulu mengimplementasikan aplikasi Srikandi.
“Penggunaan aplikasi Srikandi sangat krusial dan penting untuk meningkatkan efisiensi birokrasi, terutama menjelang pilkada serentak pada bulan November mendatang, bahkan seluruh kementerian di pusat sudah menggunakan aplikasi ini untuk keperluan surat-menyurat.” ungkapnya.
Dwi berharap penerapan aplikasi ini di Papua Tengah dapat membantu daerah tidak tertinggal dalam hal pengelolaan arsip, serta menjadi langkah awal bagi Papua Tengah untuk membangun tata kelola arsip yang lebih baik.
Menurutnya, ANRI telah mendorong seluruh provinsi dan kabupaten untuk beralih dari arsip konvensional ke arsip digital.
“Bimtek ini menggunakan anggaran APBN 2024 dan diikuti oleh tiga orang perwakilan dari setiap kabupaten di Papua Tengah. Pembimbing dari ANRI berjumlah empat orang dan akan memberikan materi terkait aplikasi Srikandi versi 3. Para peserta diharapkan dapat mengimplementasikan materi yang diterima di wilayah masing-masing,” jelasnya.
Dwi juga menyoroti peran penting arsip dalam menyelesaikan sengketa hukum, terutama yang berkaitan dengan aset pemerintah.Ia menilai pemalangan aset pemerintah sering terjadi akibat lemahnya pengelolaan arsip di daerah, maka arsip yang dikelola dengan baik menjadi bukti sah dalam pengadilan.
“Aplikasi Srikandi adalah solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut. Aplikasi ini membantu percepatan tata kelola surat-menyurat sehingga tidak ada hambatan bagi pimpinan daerah atau OPD untuk mendisposisi surat kapan pun dan dimana pun. Dengan aplikasi ini, pelayanan publik menjadi lebih efisien, transparan, dan akuntabel. Hal ini penting agar tidak ada permasalahan hukum di masa depan terkait kepemilikan aset pemerintah. Dengan arsip yang tertib, pemerintah daerah bisa memastikan asetnya terlindungi secara hukum” ujarnya.
Sementara itu, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan, SDM, dan Pengembangan Otsus Provinsi Papua Tengah, Ukkas, S.Sos., M.KP, menekankan pentingnya pengelolaan arsip secara efektif dengan baik melalui aplikasi Srikandi.
“Hadirnya ANRI membrtikan pengetahuan tentang pentingnya tata kelola arsip yang sesuai dengan perkembangan teknologi digital. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan, arsip harus dikelola dengan baik. Hal ini sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE),” tuturnya.
Ukkas mengatakan, dengan terlaksanannya bimtek ini sebagai dorongan agar terciptanya layanan arsip dinamis dan statis yang berkualitas. Arsip yang dikelola dengan baik dapat memberikan informasi autentik secara utuh dan jelas kepada masyarakat.
“Dengan penerapan aplikasi Srikandi, diharapkan tercipta tata kelola arsip yang lebih modern dan efisien. LKD dan Dinas Kominfo diharapkan dapat mendorong percepatan penerapan aplikasi Srikandi di Papua Tengah. Arsip digital akan membantu meminimalisir masalah terkait ketersediaan arsip di kemudian hari,” kata Ukkas, membacakan sambutan Penjabat Gubernur Papua Tengah, Dr. Ribka Haluk.
Terakhir, Ukkas berharap, seluruh ASN di lingkup Provinsi Papua Tengah dapat mengikuti bimtek dengan serius agar dapat diimplementasikan dengan baik dan benar dalam pengelolaan arsip di setiap OPD.
“Saya mengajak seluruh ASN yang hadir untuk mengikuti Bimtek dengan sungguh-sungguh. Ia berharap materi yang disampaikan dapat diimplementasikan dalam tata kelola arsip di setiap OPD,” pungkasnya.
Tidak ada komentar