JAYAPURA-Ketua Dewan Pengawas Masjid Raya dan Ketua Kerukunan Keluarga Gorontalo Provinsi Papua, Dr. Rasyid T. Mayang, M.Si, menyatakan bahwa Toni Wanggai (TW) adalah figur yang pantas mendampingi Benhur Tomi Mano (BTM) setelah putusan Mahkamah Konstitusi yang mendiskualifikasi Calon Wakil Gubernur Papua, Yeremias Bisay.
Rasyid menilai, Toni Wanggai yang berasal dari Tanah Saireri dan merupakan pimpinan organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), adalah tokoh yang berperan dalam membangun kerukunan beragama dan perdamaian di Papua. Oleh karena itu, BTM, partai politik pengusung, dan tim pemenangan harus melihat ini secara politik dan obyektif sebagai peluang untuk membangun fondasi politik yang kokoh menuju pemilihan kepala daerah berikutnya (PSU).
“Duet BTM-TW ini merupakan bersatunya Tabi dan Saireri, yang menjadi nilai tawar dan kekuatan yang tak tertandingi selama kontestasi Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua mendatang,” ujar Rasyid.
Menurutnya, pasangan BTM-TW akan didukung oleh kekuatan adat sebagai tuan tanah dan yang berhak atas tanah Papua. “Jika BTM dan TW berpasangan, mereka akan menjadi kekuatan yang dahsyat dan ditakuti oleh lawan. Kemenangan mutlak akan diraih oleh BTM-TW, karena BTM mewakili tanah Tabi dan TW mewakili Saireri serta sebagian besar suara Muslim di Papua,” tegasnya.
Rasyid menambahkan bahwa jika tim BTM-TW jeli, kemenangan mutlak sudah di depan mata. “BTM-TW adalah dua tokoh intelektual asli Papua, dua tokoh yang karismatik dan sangat dekat di hati rakyat Papua,” lanjutnya.
“BTM-TW adalah dua tokoh Papua yang sangat nasionalis, tidak membedakan suku, agama, dan ras. Mereka selalu terdepan dalam menyelesaikan konflik dengan damai yang terjadi di tanah Papua, baik konflik vertikal maupun horizontal,” pungkas Rasyid.
Tidak ada komentar