Konferensi GIDI Wilayah Bogo Dibuka dengan Doa dan Berkat dari Gubernur Papua Pegunungan

PapuaTengahNews
15 Okt 2025 08:02
2 menit membaca

Mamberamo Tengah, 14 Oktober 2025 — Gubernur Papua Pegunungan, Dr. (H.C.) John Tabo, S.E., M.B.A., secara resmi membuka Konferensi Gereja Injili di Indonesia (GIDI) Wilayah Bogo Ke-VII Tahun 2025 yang digelar di Distrik Kelila, Kabupaten Mamberamo Tengah.

Dalam sambutannya, Gubernur John Tabo menyampaikan, Atas nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus, kami membuka Konferensi GIDI Klasis Wilayah Bogo ke-7, tanggal 14 Oktober 2025. Tuhan Yesus berkati. Pernyataan tersebut disampaikan sebelum prosesi pemasangan tanda peserta secara simbolis kepada perwakilan dari Klasis Iluga dan Klasis Bogoga.

Sebagai bentuk dukungan terhadap kegiatan rohani tersebut, Gubernur John Tabo menyerahkan bantuan dana sebesar Rp500 juta dan 2 ton beras. Bantuan tersebut, menurutnya, merupakan berkat yang tidak disangka yang berhasil dikumpulkan bersama para kader GIDI.

Selain bantuan utama, dukungan tambahan juga datang dari jajaran pemerintah provinsi, yakni Kepala Dinas Sosial menyumbangkan 500 kg beras, gula, dan kopi, dan Kepala Dinas Kominfo memberikan bantuan dana sebesar Rp20 juta.

Dengan demikian, total bantuan beras yang disalurkan mencapai 2,5 ton, ditambah dengan bahan kebutuhan pokok lainnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Tabo menekankan pentingnya kaderisasi dan etika dalam kepemimpinan. Ia menyampaikan bahwa pemimpin harus mampu mempersiapkan pemimpin baru, bukan menghalangi atau menjatuhkan mereka.

“Pemimpin bukan membunuh pemimpin. Untuk itu, sangat penting saling mendukung dalam proses kaderisasi,” tegasnya.

Ia berharap konferensi ini dapat berjalan sukses dan menghasilkan keputusan strategis bagi pengembangan pelayanan GIDI di Wilayah Bogo.

Gubernur juga menjelaskan bahwa prosedur penyaluran bantuan pemerintah kini telah mengalami perubahan signifikan. Mengikuti regulasi dari pemerintah pusat, bantuan tidak lagi dapat dicairkan secara spontan. Proses pencairan kini harus melalui perencanaan dan pengusulan yang terstruktur, dan hanya bisa direalisasikan pada tahun anggaran berikutnya.

“Sistem pertanggungjawaban yang dulu dilakukan di akhir tahun kini telah diganti. Semua harus direncanakan dan diinput terlebih dahulu,” jelas John Tabo.

Konferensi GIDI Wilayah Bogo Ke-VII dijadwalkan berlangsung selama satu minggu, dan diharapkan menjadi momentum penting bagi penguatan pelayanan gereja serta pembinaan kader-kader rohani di wilayah tersebut.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    x