Merauke, 10 April 2025 – Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo, menekankan pentingnya pendekatan sistematis dalam mengatasi banjir yang kerap melanda Merauke. Ia mengungkapkan bahwa langkah utama yang perlu dilakukan adalah menginventarisir penyebab banjir, termasuk intensitas curah hujan, jenis tanah, dan daerah tangkapan hujan.
Dalam dialog interaktif bertema “Selamatkan Merauke dari Banjir” di Studio Podcast RRI Merauke, Apolo menjelaskan pentingnya data curah hujan dari BMKG sebagai dasar perencanaan untuk memprediksi risiko banjir secara akurat. “Dengan data ini, kita bisa merancang kapasitas saluran yang sesuai serta memetakan daerah resapan air yang harus dilindungi,” ujar Apolo.
Strategi Penanganan Komprehensif
Apolo menggarisbawahi bahwa solusi banjir tidak hanya terbatas pada pembangunan jaringan drainase induk, sekunder, dan tersier, tetapi juga mencakup edukasi masyarakat tentang merawat saluran air dan mencegah aktivitas seperti pembukaan hutan yang tidak terukur. Ia juga menyerukan penerapan sanksi bagi pihak yang melanggar aturan terkait penanganan banjir.
Pemerintah Papua Selatan telah memulai intervensi melalui kolaborasi dengan berbagai stakeholder seperti Balai Wilayah Sungai (BWS), Dinas PUPR, dan Dinas Kehutanan. “Kami meminta seluruh pihak untuk bersama-sama mencari solusi terbaik,” kata Apolo.
Komitmen dari Pemkab Merauke dan BWS
Bupati Merauke, Yoseph B. Gebze, menambahkan bahwa normalisasi saluran air dan evaluasi sistem drainase menjadi prioritas untuk menampung debit air tinggi dan mengalirkannya ke Kali Maro. Ia juga menyebut pentingnya pembentukan zona permukiman baru guna mengurai potensi banjir.
Sementara itu, Kepala BWS Papua Merauke, Nonce Saman, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan desain rehabilitasi drainase di Merauke untuk mengatasi tantangan seperti kepadatan penduduk dan pasang air laut. “Kami terus berupaya dari tahap pra hingga pasca bencana untuk memastikan masyarakat Merauke terlindungi dari risiko banjir,” ujar Nonce.
Mengatasi Dampak Banjir
Banjir pada 5 April 2025 yang merendam permukiman warga di Merauke menjadi pengingat akan pentingnya sinergi dalam penanganan bencana. Apolo Safanpo mengajak semua pihak untuk mengambil langkah nyata agar banjir dapat diantisipasi secara efektif, sekaligus menjaga lingkungan dan kesejahteraan masyarakat Papua Selatan.
Tidak ada komentar