Pameran Seni Papua Pegunungan: “Mama dan Noken” Pertegas Keunikan Budaya Lokal

PapuaTengahNews
2 Mar 2025 14:34
3 menit membaca

WAMENA, 1 Maret 2025 – Pameran seni bertajuk Mini Solo Art Exhibition “Mama dan Noken” resmi dibuka untuk Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan dan masyarakat umum. Bertempat di Café An Meke, Jalan Gang Nirwana, acara ini turut dihadiri oleh Penjabat Gubernur Papua Pegunungan, Dr. Velix Vernando Wanggai, Penjabat Ketua TP-PKK Papua Pegunungan, Ny. Herwin M. Wanggai, dan tamu undangan lainnya.

Pameran ini menghadirkan karya seni Nency Imelda Nahuway yang menggali keindahan budaya masyarakat Lembah Baliem, khususnya simbol penting noken , sebagai bagian dari kehidupan perempuan di Papua Pegunungan.

Noken, yang selama ini menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya lokal, ditampilkan dengan penuh makna dalam karya seni Nency. Tidak hanya digunakan untuk membawa bahan makanan seperti hipere, sayuran, wam (ternak babi), dan kayu bakar, noken juga menjadi tempat yang nyaman bagi anak-anak. “Ini adalah karya terbaru saya yang terinspirasi dari kebiasaan masyarakat di Papua Pegunungan. Selain itu, karya ini juga terinspirasi oleh Mama Gubernur, Ny. Herwin M. Wanggai, yang selalu mengenakan noken ke mana pun beliau pergi,” ungkap Nency saat menjelaskan makna di balik lukisannya.

Kreativitas Lewat Seni di Atas Kulit Kayu
Keunikan karya seni Nency terlihat dari tekniknya yang menggabungkan berbagai media, seperti lukisan di atas kulit kayu, biji kopi, dan bubuk kopi. Ia mengungkapkan bahwa penggunaan kopi dalam karyanya terinspirasi dari kedai kopi kecil yang ia miliki. “Teknik mix media ini membutuhkan ketelatenan, ini sangat sulit karena setiap biji kopi harus tempel satu per satu hingga membentuk apa yang di inginkan” jelas Nency.

Waktu pengerjaan setiap karya yang di tampilkan membutuhkan waktu hingga satu bulan. Menurutnya, pameran kali ini terasa spesial karena ia ingin mempersembahkan karya terbaiknya kepada Bapak penjabat Gubernur Dr. Velix Vernando Wanggai dan Mama Herwin M. Wanggai, sebagai bentuk apresiasi atas inspirasi yang telah mereka berikan selama memimpin Papua Pegunungan. “Saya ingin memberikan penghormatan kepada mereka melalui karya seni ini, mengingat mereka akan segera melanjutkan tugas di tempat lain,” tambah Nency.

Apresiasi untuk Karya Lokal
Penjabat Gubernur Papua Pegunungan, Dr. Velix Vernando Wanggai, memberikan apresiasi atas karya-karya luar biasa yang dipamerkan. “Lukisan ini tidak hanya menggambarkan mama dan noken, tetapi juga mencerminkan kehidupan, kasih sayang, dan relasi sosial masyarakat. Sangat luar biasa bahwa media yang digunakan bukan kanvas, melainkan kulit kayu, yang menambah keunikan karya ini,” ujar Dr. Velix.

Beliau juga menambahkan bahwa seni seperti ini merupakan bagian dari sektor ekonomi kreatif yang harus terus didukung. “Kita harus mendorong seni budaya lokal seperti ini agar lebih dikenal, baik di tingkat nasional maupun internasional. Pameran ini menjadi awal yang baik untuk membangun sektor ekonomi kreatif di Papua Pegunungan,” tambahnya.

Harapan untuk Masa Depan
Nency berharap agar ke depannya lebih banyak pameran seni seperti ini diadakan untuk menampilkan karya seniman dari seluruh Papua Pegunungan. “Pameran ini adalah langkah kecil, tetapi saya yakin seni budaya kita memiliki potensi besar untuk dikenalkan lebih luas. Semoga Pemerintah Provinsi terus mendukung pengembangan seni ini,” harapnya.

Pameran ini menjadi wujud nyata apresiasi terhadap seni dan budaya lokal, sekaligus menegaskan bahwa Papua Pegunungan memiliki kekayaan budaya yang layak dikenal dunia.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    xbanner 1384x1600


    xbanner 1384x1600


    x