
Wamena, 29 Oktober 2025 — Pemerintah Kabupaten Jayawijaya resmi mengukuhkan pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) periode 2025–2030 dalam sebuah acara penuh semangat di Wamena. Pengukuhan ini menandai langkah strategis dalam mendorong inovasi dan pelestarian kerajinan lokal sebagai bagian dari pembangunan ekonomi kreatif di wilayah pegunungan Papua.
Dekranasda Jayawijaya kini dipimpin oleh Ny. dr. Idawati Waromi Murip, Sp.KJ, yang menegaskan bahwa seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) akan menjadi bagian integral dari struktur Dekranasda. “Kami ingin menjadikan Dekranasda sebagai wadah inovasi dan kreativitas masyarakat Jayawijaya. Semua pihak yang telah dikukuhkan diharapkan aktif mengambil peran,” ujar Idawati.
Ia menambahkan Dekranasda memiliki peran strategis dalam menggali, melestarikan, dan mengembangkan warisan budaya melalui kerajinan tangan. Di tanah Papua Pegunungan, kita memiliki kekayaan budaya yang luar biasa—dari anyaman noken, ukiran kayu, hingga tenun dan perhiasan khas yang sarat makna. Semua ini bukan hanya produk seni, tetapi juga cerminan jati diri dan kearifan lokal yang harus kita jaga dan promosikan.
Sinergi Pemerintah dan Pelaku Usaha
Dalam sambutannya, Bupati Jayawijaya Atenius Murip menyampaikan selamat kepada jajaran pengurus yang baru. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara Dekranasda dan pemerintah daerah dalam mengembangkan produk-produk kerajinan khas Jayawijaya agar mampu bersaing di tingkat nasional.
“Dekranasda bukan hanya simbol, tapi motor penggerak ekonomi kreatif. Kita harus kompak, bekerja sama dengan dinas terkait dan pelaku usaha agar program berjalan maksimal dan berdampak langsung pada kesejahteraan UMKM,” tegas Murip.
Fokus Program
Dekranasda Jayawijaya akan fokus pada:
– Pelatihan dan pendampingan pengrajin lokal
– Promosi produk kerajinan ke pasar nasional
– Kolaborasi dengan dinas industri, koperasi, dan pariwisata
– Pemberdayaan UMKM berbasis budaya lokal
Dengan pengukuhan ini, Jayawijaya menegaskan komitmennya untuk menjadikan kerajinan daerah sebagai kekuatan ekonomi baru yang berakar pada budaya dan kreativitas masyarakat pegunungan Papua.
Tidak ada komentar