
Mulia(Sabtu,01/11)_Nelson Wonda, S.T., M.Kes, selaku Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Puncak Jaya, secara resmi membuka kegiatan Gerakan Peduli HIV/AIDS Kabupaten Puncak Jaya.
Kegiatan ini merupakan langkah awal dari Tim Peduli HIV/AIDS Kabupaten Puncak Jaya, yang telah dibentuk satu bulan sebelumnya, dalam rangka menanggulangi peningkatan kasus HIV di wilayah Kabupaten Puncak Jaya.
Dalam sambutannya, Nelson Wonda menyampaikan bahwa berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua Tengah, sejak tahun 1998 hingga 30 Juni 2025, tercatat sebanyak 23.535 total kasus HIV/AIDS di wilayah Provinsi Papua Tengah. Dari jumlah tersebut, Kabupaten Puncak Jaya menyumbang sebanyak 996 kasus, angka yang cukup tinggi untuk wilayah dengan jumlah penduduk terbatas.
“Data ini menjadi peringatan bagi kita semua bahwa penyebaran HIV/AIDS masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat Papua Tengah, khususnya di Kabupaten Puncak Jaya. Karena itu, kita tidak boleh tinggal diam. Kita harus bertindak, bekerja sama, dan memberikan edukasi yang benar kepada masyarakat agar mereka mau melakukan pemeriksaan dan pencegahan,” ujar Nelson Wonda dalam arahannya.
Pembentukan tim ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan mendalam atas kondisi tersebut. Para tenaga kesehatan muda yang dipimpin oleh dr. Metty Wonda merasa terpanggil untuk melakukan langkah nyata dan berkontribusi langsung bagi masyarakat melalui kegiatan edukatif dan skrining kesehatan.
Tim Peduli HIV/AIDS ini terdiri dari tenaga kesehatan lintas profesi — dokter, perawat, analis laboratorium, dan tenaga medis lainnya — yang memiliki satu tujuan utama, yaitu menyelamatkan generasi muda Kabupaten Puncak Jaya sebagai “generasi sisa dari yang tersisa.” Mereka berkomitmen untuk berbuat nyata bagi negeri, dimulai dari tanah kelahiran mereka sendiri.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Metty S. Wonda selaku Ketua Tim Peduli HIV/AIDS Kabupaten Puncak Jaya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan atas terbentuknya tim ini.
Beliau menjelaskan bahwa tim ini resmi dibentuk satu bulan yang lalu sebagai respon atas meningkatnya jumlah kasus HIV yang mencapai angka mengkhawatirkan. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, peningkatan ini disebabkan oleh dua hal utama, yaitu:
– Kurangnya informasi dan edukasi mengenai HIV/AIDS di masyarakat.
-Rendahnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan status HIV mereka.
Untuk mengatasi hal tersebut, tim telah merancang beberapa kegiatan strategis, antara lain:
-Penyuluhan dan Edukasi Masyarakat
Kegiatan ini difokuskan di pasar-pasar, karena pasar merupakan pusat interaksi dan komunikasi yang efektif di masyarakat. Melalui kegiatan ini, diharapkan para pedagang dan pengunjung pasar dapat menjadi perantara informasi yang menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada keluarga di rumah.
-Skrining dan Tes HIV di Sekolah-sekolah
Langkah ini akan dilaksanakan di tingkat SMA dan SMK, dengan tujuan utama menyelamatkan generasi muda. Berdasarkan data, kasus HIV mulai muncul di kalangan usia produktif dan remaja, sehingga perlu dilakukan deteksi dini dan edukasi sejak dini di sekolah.
-Skrining di Lingkungan ASN dan Tenaga Kerja
Selain di masyarakat umum dan sekolah, kegiatan skrining juga akan dilakukan di kalangan pegawai negeri sipil (PNS) dan tenaga kerja untuk memastikan status kesehatan dan mendorong kesadaran pentingnya pemeriksaan HIV.
Kegiatan ini mengusung tema: “Setetes Darah untuk Tubuh Sehat”,yang menggambarkan harapan agar setiap tetes darah yang diperiksa dapat menjadi langkah kecil yang berarti untuk menyelamatkan kehidupan dan masa depan masyarakat Puncak Jaya.
Kegiatan Gerakan Peduli HIV/AIDS Kabupaten Puncak Jaya dilaksanakan selama 28 hari, mulai 1 November hingga 28 November 2025.
Distribusi reagen dan logistik pemeriksaan telah dilakukan ke beberapa distrik, yaitu Distrik Fawi, Distrik Ilu, dan Distrik Torere. Masing-masing distrik akan melaksanakan kegiatan skrining dan tes HIV dengan metode yang sama, didampingi oleh tenaga kesehatan dari puskesmas setempat.
Hasil akhir berupa jumlah masyarakat yang bersedia menjalani skrining dan tes HIV akan diumumkan pada acara puncak tanggal 28 November 2025.
Melalui kegiatan ini, diharapkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat Kabupaten Puncak Jaya terhadap HIV/AIDS semakin meningkat, serta angka penularan dapat ditekan secara signifikan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Puncak Jaya bersama Tim Peduli HIV/AIDS berkomitmen untuk terus bekerja secara berkelanjutan demi mewujudkan Kabupaten Puncak Jaya yang sehat, tangguh, dan bebas dari stigma HIV/AIDS.
Gerakan ini bukan sekadar kegiatan, tetapi sebuah panggilan hati dari generasi muda tenaga kesehatan untuk menyelamatkan generasi berikutnya.
Semoga semangat “Setetes Darah untuk Generasi Sehat” dapat menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus peduli, bertindak, dan menjaga kehidupan.
Tidak ada komentar