Pemimpin Periang Itu Telah Pergi, Tapi Semangatnya Tetap Hidup di Nduga

PapuaTengahNews
17 Jul 2025 07:22
2 menit membaca

KENYAM, 17 Juli 2025 – Suasana haru dan tangis menyelimuti  Kabupaten Nduga, saat jenazah Bupati Nduga, Dinard Kelnea, S.Sos, dimakamkan di kediamannya. Tangis pecah dari keluarga, sahabat, ASN, masyarakat, hingga para tokoh pemerintahan yang hadir dalam prosesi pemakaman kenegaraan yang berlangsung khidmat dan penuh rasa kehilangan.

Dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Papua Pegunungan, Dr. Ones Pahabol, pemakaman tersebut menjadi momen refleksi atas pengabdian seorang putra terbaik Papua yang telah menutup mata untuk selamanya.

 Sosok Periang yang Mengayomi dan Menginspirasi

Dalam sambutannya, Dr. Ones Pahabol menyebut almarhum Dinard Kelnea sebagai pribadi yang selalu mengedepankan kepentingan masyarakat, terutama rakyat Nduga. Ia dikenal sebagai pemimpin yang periang, mengayomi para junior, dan menghormati para seniornya serta sosok yang sangat peduli kepada masyarakat Nduga

“Alam Nduga hari ini berduka. Kita kehilangan salah satu putra terbaik yang telah memberikan hidupnya untuk membangun tanah ini,” ujar Ones dengan suara bergetar.

 Tangis dan Doa Mengiringi Kepergian

Pemakaman yang dihadiri oleh berbagai tokoh penting—termasuk anggota DPR RI Paulus Ubruangge, Bupati Puncak Papua Tengah, Forkopimda, serta masyarakat dari berbagai kalangan—berlangsung dalam suasana penuh isak tangis dan kesedihan mendalam.

Dr. Ones menyampaikan pesan menyentuh kepada para mama-mama Papua, yang telah melahirkan generasi penerus seperti Dinard Kelnea. Ia percaya bahwa meski satu Ronal (panggilan akrab almarhum) telah pergi, akan lahir banyak Ronal lainnya dari Nduga yang akan membawa berkat bagi Nduga, Tanah Papua dan Indonesia.

“Kami kehilangan tokoh dan generasi yang berkontribusi dalam pembangunan di Tanah Papua. Tapi kami percaya Tuhan akan terus memberkati Nduga,” tuturnya.

 Penghormatan Terakhir untuk Sang Pemimpin

Mewakili pemerintah dan pribadi, Wakil Gubernur Papua Pegunungan mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada almarhum dan keluarga atas dedikasi dan pengabdian yang telah diberikan.

“Satu pergi hari ini, tapi semangatnya akan terus hidup dalam jiwa-jiwa muda Nduga. Terima kasih, Ronal. Terima kasih atas cinta dan perjuanganmu untuk tanah ini.”

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    x