Penulis Muda Papua Luncurkan Buku di Bursa, Turki, Saat Jadi Narasumber Simposium Internasional

PapuaTengahNews
12 Sep 2025 06:09
2 menit membaca

JAYAPURA-Steve Mara, penulis muda asal Papua kembali merilis bukunya yang berjudul Steve Mara Berbagi Cerita.

Buku ke-5 -nya ini dirilis di Kota Bursa di negara Turki, bersamaan dengan perannya dalam kegiatan Simposium Internasional XVII Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia sebagai Narasumber.

Ia merilis buku ini sebagai bentuk tanggung jawabnya untuk berbagi cerita bagaimana Ia menjalani masa mudanya yang penuh dengan lika-liku, dimulai dari cerita yang sedih hingga cerita pencapaiannya dimasa muda.

Steve menjelaskan bahwa Buku ini akan dibagikannya kepada para remaja dan generasi muda lainnya untuk menjadi cerita motivasi bahwa anak muda punya peran penting dalam kehidupan bernegara.

Sekapur sirih dari buku ini menjelaskan kepada setiap pembaca bahwa setiap orang harus bercerita tentang perjalanan hidupnya, karena banyak orang lain yang membutuhkan motivasi dan dorongan dari cerita kita. Ini menjadi contoh untuk generasi muda agar mulai untuk bercerita dengan cara apa saja, agar dapat merefleksikan perjalanan masa muda dan arah yang jelas untuk mencapai masa depan.

Buku yang terdiri dari 153 halaman ini terbagi atas 15 tema yang dituliskan dengan bahasa sederhana, mudah dicerna, dan mengalirkan perasaan.

Steve bercerita bagaimana ia lahir dan tumbuh bersama Angin Kurima di Wamena, kemudian pertama kali Ia harus merantau dari Wamena dan bersekolah di Jayapura, serta mulai bertumbuh dalam kegiatan di Gereja, masuk berorganisasi, memimpin organisasi karena suka untuk melakukan aksi demonstrasi.

Ia juga menjelaskan bagaimana sebagai anak muda, Ia diperhadapkan dengan pilihan seperti harus bekerja atau sekolah lanjut.

Dalam bagian ke 7, ia menceritakan bagaimana perjalanan pertamanya keluar negeri dan tantangan yang dihadapinya ketika itu.

Selanjutnya, Steve menjelaskan tentang prosesnya memimpin sidang model United Nation di Uzbekistan, serta alasan saat ini menjadi penulis.

Dalam buku ini juga, Ia menceritakan bagaimana dia mengembangkan kegiatan diplomasinya di wilayah Pasifik, melakukan kegiatan kunjungan ke Vatikan walaupun Ia bukan seorang yang beragama Katolik, mengunjungi dan bertemu dengan perwakilan Swiss Education Group di Swiss.

Beberapa momen saat Ia menjadi pembicara di Oxford Hall dan KBRI London Inggris, serta di KBRI Paris dan Konsulat Jenderal Marseille di Perancis.

Serta, yang paling terakhir, Ia juga menceritakan bagaimana bisa bertemu Presiden Joko Widodo dan Presiden Prabowo.

Buku ini disebutnya menjadi buku yang dihadiahkan kepada dirinya sendiri sebagai bentuk perjuangannya dan juga termasuk hadiah ulang tahun untuk dirinya sendiri, karena baru merayakan hari ulang tahunnya tanggal 08 September.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    x