Injil Masuk Ndugama: 62 Tahun Terang Tak Pernah Padam

PapuaTengahNews
31 Okt 2025 14:14
3 menit membaca

KENYAM, 31 Oktober 2025 — Langit Keneyam seolah bersinar lebih terang. Ribuan jemaat dari berbagai denominasi gereja dan lapisan masyarakat berkumpul di Kantor Klasis KINGMI Keneyam untuk memperingati 62 tahun masuknya Injil ke Tanah Ndugama. Sebuah momentum spiritual yang bukan hanya menjadi perayaan iman, tetapi juga panggilan untuk pemulihan dan persatuan.

Dengan tema yang menyentuh hati, “Kemuliaan Tuhan Pulihkan Negeriku di Tanah Ndugama” yang diambil dari kitab Yesaya 2:1-5, perayaan ini menjadi titik balik bagi masyarakat Nduga yang selama bertahun-tahun bergumul dalam berbagai tantangan. Firman Tuhan disampaikan oleh Pdt. Domiggus Pigay, M.I.S, M.Th, Sekretaris Sinode KINGMI, yang menegaskan bahwa Injil adalah cahaya yang mampu membangkitkan dan memulihkan Ndugama.

“Sejarah Injil masuk Ndugama harus menjadi kekuatan pemersatu. Gereja harus hadir merangkul jemaat, karena Injil adalah terang yang membawa harapan dan kebangkitan dari keterpurukan,” ujar Pdt. Domiggus dengan penuh semangat.

Ibadah syukur ini dihadiri oleh tokoh-tokoh gereja dari Sinode GKIP KINGMI Papua, Ketua Wilayah IV GKII, serta perwakilan dari GKI, Baptis, dan GPdI. Hadir pula tokoh pemerintah seperti Plt. Bupati Nduga Yoas Beon, anggota DPRD, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, tokoh pemuda, dan seluruh warga jemaat dari berbagai kota di Papua.

Kehadiran lintas denominasi dan lintas sektor ini menjadi simbol kuat bahwa Injil bukan hanya milik satu golongan, melainkan milik seluruh masyarakat Nduga. Acara dilanjutkan dengan pemotongan kue bersama, sebagai lambang sukacita dan kebersamaan.

Dalam sambutannya, Ketua Koordinator Nduga, Pdt. Zakeus Kogoya, menyampaikan harapan besar agar gereja dan pemerintah duduk bersama untuk memikirkan nasib para pengungsi Nduga yang tersebar di berbagai wilayah. Ia juga menyampaikan permintaan kepada Presiden Prabowo agar pasukan nonorganik yang masih berada di wilayah Nduga dapat ditarik kembali demi menciptakan suasana damai.

Senada dengan itu, Bendahara II Sinode KINGMI, Pdt. Nataliniel Tabuni, S.Th, meminta aparat keamanan seperti Kapolres dan Dandim untuk menjaga stabilitas di Ndugama dan mendukung proses pemulangan masyarakat ke kampung halaman mereka.

Pdt. Marten Asso, S.Th, Ketua Wilayah GKII IV, turut menyuarakan aspirasi agar tanggal masuknya Injil ke Ndugama ditetapkan sebagai hari libur daerah, sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah spiritual masyarakat Nduga.

Plt. Bupati Nduga, Yoas Beon, dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi kepada panitia dan seluruh pihak yang telah menyukseskan perayaan ini. Ia juga memuji kolaborasi antara KINGMI dan GKII yang menghadirkan pimpinan masing-masing untuk mengadakan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dan doa pemulihan bagi suku Nduga.

“Ke depan, kita harus terus berkolaborasi. Tidak ada perbedaan organisasi, tidak ada perbedaan pandangan. Kita tetap satu,” tegas Yoas Beon.

Ia juga menyampaikan niat untuk melakukan rekonsiliasi sejarah Injil masuk di Ndugama agar generasi mendatang tidak mengalami kebingungan dan dapat memahami warisan iman dengan benar.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    x