Gamara IKT Jayawijaya Gelar Ajang Pencarian Bakat Bernuansa Kebersamaan

PapuaTengahNews
5 Nov 2025 22:37
3 menit membaca

Wamena, 5 November 2025 — Dalam semangat pelestarian budaya dan pengembangan talenta lokal, Gamara Choir Ikatan Keluarga Toraja (IKT) Kabupaten Jayawijaya menggelar Sangtorayan Voice Competition 2025. Kegiatan ini berlangsung selama lima hari, dari tanggal 5 hingga 9 November 2025, bertempat di Gedung Tongkonan, Wamena, dengan mengusung tema “Menani Lan Kombongan” yang berarti “Menyanyi dalam Kebersamaan.”

Acara pembukaan diawali dengan ibadah bersama sebagai bentuk syukur dan pengharapan akan kelancaran kegiatan. Kompetisi secara resmi dibuka oleh Asisten III Setda Papua Pegunungan, Dr. Lukas W. Kosay, SE., M.Si, yang hadir mewakili Gubernur Papua Pegunungan. Turut hadir pula Asisten III Setda Jayawijaya, Lekius Jikwa, mewakili Bupati Jayawijaya, serta sejumlah tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya.

Dalam sambutan tertulis Gubernur Papua Pegunungan yang dibacakan oleh Dr. Kosay, pemerintah menyampaikan apresiasi dan rasa bangga kepada seluruh panitia pelaksana atas terselenggaranya kegiatan ini. “Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang untuk menyalurkan bakat dan kreativitas di bidang seni suara, tetapi juga sebagai wadah mempererat tali persaudaraan dan memperkuat semangat kebersamaan di antara masyarakat yang majemuk di Papua Pegunungan,” ujar Dr. Kosay. Ia juga menambahkan bahwa kompetisi ini mencerminkan semangat inklusif, kreatif, dan penuh kebersamaan, sejalan dengan visi membangun Papua Pegunungan yang damai, berdaya, dan berbudaya.

Ketua IKT Jayawijaya, Yohanis Tuku, ST, menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Ia menilai bahwa kompetisi ini merupakan sarana strategis untuk menjalin silaturahmi dan menemukan bibit-bibit penyanyi berbakat dari kalangan IKT. “Saya berharap kegiatan ini bisa berjalan dengan baik selama empat hari ke depan dan peserta dapat menampilkan yang terbaik. Yang punya hak menentukan juara adalah juri, dan saya yakin mereka akan menilai secara profesional,” ungkap Tuku. Ia juga mengajak seluruh warga IKT untuk tetap kompak dan mendukung kegiatan ini sebagai bagian dari program seksi minat dan bakat, hasil kolaborasi antara Pemuda IKT dan Gamara IKT.

Ketua Panitia Sangtorayan Voice, Will Parura, menjelaskan bahwa kompetisi ini terbagi dalam enam kategori, yaitu Solo Anak, Solo Remaja, Solo Dewasa, Golden Voice, Vokal Grup, dan Papuan Suara. Para juri berasal dari dalam dan luar Wamena, dengan latar belakang yang kompeten di bidang seni suara. “Kegiatan ini bertujuan untuk mencari bibit-bibit para penyanyi yang selama ini belum pernah ditampilkan. Kami dari panitia berusaha senetral mungkin untuk memberikan yang terbaik sehingga nilai yang akan diberikan adalah sesuai dengan penampilan peserta,” jelas Will. Ia juga menekankan bahwa kompetisi ini bukan sekadar untuk dilihat oleh orang yang hadir, tetapi yang terutama adalah untuk memuji nama Tuhan.

Sementara itu, Ketua Gamara IKT, Ferdi Tonapa, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja Gamara untuk mendorong regenerasi dan memperkuat pilar-pilar IKT di Jayawijaya dan Papua Pegunungan secara umum. “Kami berharap Gamara ini ada selalu dan ada regenerasi yang akan menggantikan senior-senior yang ada saat ini. Selain itu, kegiatan ini juga untuk mempererat pilar-pilar IKT yang ada di Kabupaten Jayawijaya dan Papua Pegunungan pada umumnya,” ujar Ferdi. Ia juga menyampaikan rasa bangga atas antusiasme warga IKT dalam mengikuti kegiatan ini, yang hingga hari pertama berjalan dengan lancar dan penuh semangat kebersamaan.

Sangtorayan Voice Competition 2025 diharapkan menjadi momentum lahirnya penyanyi-penyanyi berbakat dari wilayah Pegunungan Tengah Papua yang kelak dapat mengharumkan nama daerah di tingkat nasional bahkan internasional.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    x